Apa bahasa MAAF Anda dan pasangan Anda ??
1. Pernyataan menyesal
Orang jenis ini akan meminta maaf dengan mengutarakan penyesalannya. Ia tidak pernah berkata “saya minta maaf”, melainkan ia akan berkata “aku menyesal sudah membuatmu sedih…”. Sisi bagus dari bahasa maaf ini yang pertama ini adalah karena orang yang menyatakan penyesalannya biasanya tidak lagi mengemukakan alasan dan pembelaan diri, sehingga bagi banyak orang, bahasa maaf penyesalan seringkali mudah untuk diterima.
2. Menerima tanggung jawab
Jenis kedua adalah meminta maaf dengan mengambil tanggung jawab dan mengakui kesalahan. Biasanya kata-kata yang dia ucapkan adalah “aku tahu akulah yang salah sudah melakukan perbuatan itu… “. Orang-orang ini akan meminta maaf dengan cara meletakkan beban kesalahan pada dirinya dan mengakui kesalahannya. Bahasa maaf yang satu ini termasuk sulit diucapkan karena jarang sekali ada orang yang mau mengatakan bahwa dirinya salah. Kecenderungan manusia adalah menyalahkan orang lain dan tidak mau dipersalahkan, itu sebabnya mengucapkan “saya yang salah” sama beratnya dengan mengucapkan “saya minta maaf”.
3. Membuat restitusi
Yang dimaksud dengan malukan restitusi adalah meminta maaf dengan cara mealukan hal-hal baik untuk menggantikan kesalahan yang sudah ia buat. Biasanya orang yang memiliki bahasa maaf jenis ini, ketika ia merasa bersalah dan ingin meminta maaf, ia akan mengajak pasangannya ke tempat-tempat favorit pasangannya, membelikan hadiah, memperlakukan dengan lembut, merayu, dan melakukan berbagai kebaikan sesuai dengan bahasa cintanya. Beberapa orang yang tidak memahami bahasa maaf ini akan cenderung bertambah kesal dan berpikir, “Enak aja! abis bikin salah sekarang baik-baikin gua! jangan harap gua maafin lu!”.
4. Mencoba Berubah
Orang jenis ini biasanya tidak banyak membicarakan masalahnya, ia akan langsung to the point kepada solusinya. Kata-kata yang diucapkan orang jenis ini biasanya adalah “Saya tidak akan mengulanginya lagi…” atau “Setelah ini aku akan berusaha lebih mengerti dirimu.. bla..bla..bla..”. Biasanya orang jenis ini akan terjebak dengan janjinya sendiri karena setiap kali ia merasa bersalah dan ingin meminta maaf, ia akan mengajukan janji bahwa ia akan berubah sehingga ketika ia mengalami kegagalan dalam berubah, pasangannya yang belum memahami bahasa maafnya akan menjadi kecewa karena tidak mendapatkan janji yang sudah diucapkan. Tapi Anda jangan salah paham, ketika ia meminta maaf dengan menjanjikan untuk berubah, seringkali yang terjadi adalah ia benar-benar mengucapkannya dengan serius. Bukan hanya sekedar janji gombal. Hanya saja masalahnya, kadangkala ia sendiri juga mengalami kesulitan untuk merubah dirinya sendiri (walaupun sebenarnya ingin sekali). Jadi jika Anda berjumpa dengan orang yang memiliki bahasa maaf jenis ini, Anda memang harus bersabar dan membantunya untuk berubah, karena ketika ia gagal berubah sebenarnya ia sendiri juga stres. Bayangkan jika ia sudah stres, Anda menambahnya dengan “menagih” janjinya, ia akan semakin tertekan.
5. Membantu pengampunan
Nah, orang jenis ini adalah yang paling to the point. Jika ia merasa bersalah dan ingin meminta maaf, ia akan langsung mengajukan permohonan, “Maukah kamu memaafkanku?” Bagi orang yang memiliki bahasa maaf jenis ini, ia mengajukan pemintaan maaf karena ia ingin mendengar kepastian bahwa pasangannya benar-benar memaafkan dia dan masih mencintai dia serta masih mau menerimanya.
Itulah 5 bahasa maaf yang harus Anda dan pasangan Anda pahami. Kegagalan dalam memahami bahasa maaf pasangan bisa berakibat konflik yang berlarut-larut atau bahkan semakin parah. Bisa saja pasangan kita sedang berusaha meminta maaf, tetapi karena bahasa maafnya berbeda dengan Anda, maka Anda merasa bahwa dia tidak meminta maaf pada Anda dan Anda terus menunggu atau bahkan memaksa dia meminta maaf dengan bahasa Anda.
(Dikutip dari buku “Menikah adalah Bunuh Diri”, pengarang ‘Josua’ Iwan Wahyudi)