Assalamu’alaikum wr wb

Akhirnya selesai juga membaca novel karangan Habiburrahman El Shirazy yang berjudul “Ketika Cinta Bertasbih” (KCB) seri 1 dan 2.

Novel dwilogi ini menurut saya, ceritanya sangat mengguggah hati dan sangat memberikan motivasi kepada para pembaca nya untuk bisa senantiasa mempersembahkan yang terbaik dalam hidupnya sesuai dengan syariat Islam.

Kedua novel tersebut memiliki setting latar yang berbeda. Untuk KCB seri 1, setting latar yang digunakan adalah Mesir. Disini diceritakan tentang perjuangan Khairul Azzam (tokoh utama) yang harus menyelesaikan S1 nya di universitas terkemuka Al-Azhar sembari berjualan tempe dan bakso untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya yang ada di Indonesia.

Sedangkan KCB seri 2, menggunakan setting latar di Indonesia. Pada seri ke dua ini, diceritakan bagaimana perjuangan Azzam dalam menjemput jodohnya. Dan di seri ini pula, kita para pembaca akan dibawa pada suasana yang mengharukan, yaitu ketika Azzam dan adik-adiknya harus kehilangan orang yang paling mereke cintai selama ini. Namun pada akhirnya, Azzam berhasil menemukan jodohnya yang tidak lain dan bukan adalah pujaannya ketika dia berada di Mesir. Sungguh akhir cerita yang membahagiakan sekaligus mengharukan…

Berdasarkan informasi yang saya dapat dari sini , novel ini akan di film-kan oleh salah satu rumah produksi ternama di Indonesia, yaitu SINEMART. Bahkan sang penulis sendiri pun, akan dilibatkan sebagai tim kreatif untuk penggarapan film tersebut.

Jadi buat teman-teman yang belum baca novelnya, ayoo buruan baca… supaya kita dapat ilmu dan pemahaman yang lebih baik tentang Islam.

Semoga novel dan filmnya nanti bisa bermanfaat untuk kita semua ya. AMIN.

Kang abik, kami tunggu karya-karya mu berikutnya…  🙂